Renyah suara kalian kami tunggu

pertemuan katar bareta april 2013
Seperti biasa, pada minggu pertama setiap bulan anggota karang taruna mengadakan pertemuan rutin. Sebenarnya kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada hari sabtu malam, namun karena saat itu hujan tak berhenti akhirnya dibuat kebijaksanaan pertemuan diundur malam berikutnya, yaitu minggu malam senin tanggal 7 April 2013.

Alhamdullilah, sebagian besar anggota bisa hadir membawa senyum mereka masing-masing. Senang rasanya jika adik-adik yunior yang masih duduk di bangku SLTP dan SLTA ternyata masih tetap semangat untuk menghadiri kegiatan rutin ini meski hujan rintik-rintik terus mendera dusun kami

Pukul 20.00 WIB acara pertemuan dimulai. Seperti biasa Ketua KATAR BARETA memberikan sambutan. Karena tak ada sesepuh atau penasehat yang hadir, maka acara dilanjutkan dengan sharing antar anggota. Pada acara ini, semua anggota diberikan kesempatan untuk menyampaikan segala uneg-uneg atau keinginan yang ada untuk dirembug bersama.

Meskipun 3 bulan lebih berlalu, ternyata adik-adik anggota belum juga berani menyampaikan apa yang mereka pikirkan dan apa yang mereka inginkan. Atau mungkin mereka memang tidak memikirkan? Karena tak ada yang usul, maka kakak-kakak senior memulai mengambil beberapa topik pembicaraan. Mengapa kami menyebutnya senior dan yunior? Apakah sebutan ini justru akan memberikan batasan?

Menurut saya pribadi, rasanya tak ada yang bisa dijadikan alasan untuk membatasi. Semua tergantung bagaimana sang adik dan sang kakak menyikapinya. Organisasi kepemudaan ini berdiri memang bertujuan membina adik-adik untuk dipersiapkan menjadi penerus yang lebih handal tanpa ada sikap otoriter dari ketua maupun pengurus. Semua diberikan hak sama untuk berbicara menyampaikan pendapatnya.

Malam itu, hal utama yang menjadi pembicaraan adalah tentang seragam batik yang dibeli. Ada sedikit kesenjangan antara pengurus dan anggota yang di rantau dengan model dan warnanya. Semua tentang hal ini disampaikan oleh beberapa anggota. Bukan hanya model dan warnanya saja, jahitannya pun memang kelihatan tidak rapi. Tetapi, karena hal ini sudah terlanjur tak ada baiknya jika terus diperpanjang. Ketua dan pengurus sendiri telah meminta maaf karenanya. Seperti kata pepatah "Pengalaman adalah guru yang terbaik".

Ibarat kaki tak pernah terbentur tanah tak mungkin bisa kuat untuk melangkah.
Begitu pula dengan organisasi tanpa adanya perbedaan pendapat pastilah hanya akan berjalan begitu-begitu saja. Bagaimana nanti jadinya?

Sebenarnya, hal ini bermula dari terburu-burunya anggota untuk sesegera mungkin memiliki seragam. Sehingga mau tidak mau pengurus terdorong untuk segera mewujudkan itu. Namun, pengurus ternyata lupa bahwa anggota KATAR BARETA tidak hanya yang di kampung saja. Yang di rantau pun perlu dimintai pertimbangan untuk itu. Bukan karena anggota yang di rantau merupakan penyumbang dana terbesar, namun mereka ingin ikut serta berkecimpung dalam semua kegiatan karang taruna, meskipun secara tidak langsung.

Setelah dirembug akhirnya dibuat kesepakatan, hari yang akan datang hal ini tidak terulang lagi. Maafkan kami yang di kampung semua saudaraku yang di rantau. Kami selalu membutuhkan kalian, kalian tetaplah saudara kami yang baik.

Motivasi untuk adik-adikku
Setelah pembahasan batik selesai, dilanjutkan dengan pemberian motivasi untuk anggota yunior. Gampang-gampang susah memang membina adik-adik anggota KATAR BARETA. Kami diam adik-adik lebih diam. Kami ngomong adik-adik pun tetap diam. Entah apa yang mereka pikirkan. Memang, mereka masih tergolong pemula sekali dalam karang taruna. Sepenuhnya kami menyadarinya.

Namun, itu bukanlah alasan untuk selalu menimang-nimang mereka hingga mereka menjadi anak yang manja. Tanpa ada pemberian motivasi, dorongan dan wawasan, tentulah mereka akan butuh waktu lebih untuk menjadi dewasa. Bukan kami ingin mengkarbit adik-adik agar segera buah akan menjadi masak, pastilah tak manis rasanya. Sama sekali bukan itu.

Tanpa putus asa, di setiap pertemuan pasti terdengar ocehan para kakak senior memberikan berbagai dorongan ke arah positif. Ketua dan pengurus sama sekali tak ingin menjadi otoriter. Usul, pendapat dan keinginan adik-adik semua adalah yang ingin kami dengar. Dengan mengetahui keinginan penumpangnya pastilah nahkoda akan paham ke masa kapalnya mesti berlabuh.

Semoga di yang akan datang terdengar renyah suara kalian untuk kampung halaman kita tercinta.

Popular posts from this blog

KATAR BARETA resmi berdiri

KATAR BARETA ceria dimalam kemit sajen

Logo KATAR BARETA